Friday, March 28, 2014

SEJARAH SINGKAT PERGURUAN HIDAYATUL ISLAMIYAH (PHI) KUALA TUNGKAL


SEJARAH SINGKAT
PERGURUAN HIDAYATUL ISLAMIYAH (PHI) KUALA TUNGKAL
Pada tahun 1931 M,KH.Muhammad Daud ‘Arif ,seorang ulama yang merantau dari malaysia (asal beliau Kalimantan Lalu pindah ke Malaysia )setelah melihat Kota Kuala Tungkal dan seluruh daerah Tanjung Jabung ini ,belum ada satu buahpun sekolah keagamaan,sekarang ini lokasinya tepat di jalan Pelabuhan Kuala Tungkal.
            Beliau menganjurkan kepada tokoh-tokoh masyarakat agar segera di bangun gedung sekolah untuk pendidikan agama di Kuala Tungkal ini,anjuran beliau tersebut mendapat sambutan hangat.untuk mewujudkan ide tersebut,H.Badaruddin mengundang pemuka masyarakat yang ada untuk melaksanakan rapat dalam rangka melaksanakan/membicarakan langkah yang akan di tempuh demi berdirinya Madrasah tempat sarana pendidikan yang di maksud.
            Maka pada tahun 1993 M,Di bentuklah panitia pembangunan yang terdiri dari:
1.    H.Amin Thahir (Kakek KH.Abdul Halim Kasim,SH )
2.    H.Badarudin (Orang tua dari M.Sahar )
3.    H.Abdul Latif
4.    H.Dahlan
5.    H.M.Qasim Shaleh
6.    Dll
Setelah mendapat izin dari Demang Belanda Waktu itu (setingkat camat atau Wedana ),maka pada Tahun 1934 M,Di bangunlah sebuah sekolah tepatnya di jalan Hidayat (Sekarang Jalan Bengkinang ) di atas tanah Wakaf H.Ahmad Penghulu Dengan nama Madrasah Hidayatul Islamiyah (MHI) Dengan gedung berbentuk  letter L
Adapun dana yang di butuhkan pada waktu itu sebesar Rp.25,- (Dua Puluh Lima Rupiah ),dan yang bersedia meminjamkan sebanyak 25 orang ,masing-masing Rp.1 (Satu Rupiah )sehingga terpenuhilah dana yang di butuhkan tersebut.
Untuk membayar pinjaman tersebut H.Badaruddin Menemui Abdul Latif Bayan (Seorang juragan Motor yang beroprasi dari Kuala Kungkal ke Singapura )lalu menawarkan kepada beliau agar turut serta dalam perlunasan hutang tersebut.ternyata beliau berminat membayar pinjaman.akan tetapi sewaktu akan di kembalikan banyak masyarakat yang mengikhlaaskannya danmewakafkan saja .di antara dermawan yang tercatat turut memberikan sumbnagan adalah Tang Kie Tong (seorang Tionghoa).ini membuktikan bahwa di Kuala Tungkal Khususnya kerukunan antar umat beragama telah terjaalin sejak lama.

TENAGA PENGAJAR & WARGA MADRASAH
Setelah Madrasah selesai di bangun ,KH.M.Daud ‘Arif Kemudian berangkat ke Jambi menghadap Qadhi Wilayah Karisidenan Jambi waktu itu untuk mendapat Izin mengajar.
            Rupanya sang Qadhi tidak mengizinkan Beliiau mengajar ,karna waktu itu berkembang isu bahwa beliau menganut paham Ahmadiyah Qodiriyah yang di bawa dari Pulau Penang (Malaysia).qadhi khawatir juga paham itu tersebar di tengah masyarakat .akhirnya sebagai tenaga pengajar  Pertama KH.M.Ismail (Orang Tua Ust.Muhammad Said ),di mana beliau adalah alumnus Madraasah Nurul Iman Jambi yang tidak di ragukan lagi faham keagamaanya.
            Berselang kira-kira satu bulan H.Badaruddin,H.Muhammad Amin Thohir ,Berangkat ke Jambi bersama KH.M.Daud ‘Arif unutk menjelaskan latar belakang KH.M.Daud ‘Arif .
            Setelah mendapat penjelasan secukupnya mengenai latar belakang pendidikan KH.M.Daud ‘Arif ,Qadhi akhirnya mengizinkan dan merestui beliau untuk mengajar sekaligus mengasuh Madrasah Hidayatul Islamiyah tersebut.Madrasah ini di resmikan tanggal 30 Oktober 1935 M Bertepatan dengan Tanggal 15 Jumadil Akhir 1955 H.Sejak itulah di mulai kegiatan belajar mengajar,yang sekarang Namanya Menjadi Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI).




Adapun keadaan Guru dan Murid waktu itu :
Kepala Sekolah      : KH.M.Daud ‘Arif
Waka Sekolah         : KH.M Ismail
Penasehat                : KH.Hasan
Bendahara               : KH.M.Amin
Penilik Sekolah       : KH.M.Kasim Shaleh

Guru –guru              : KH.Abdul Karim
  KH.Abdurrahman Hakim
  KH.Abdul Qadir
  KH.Hasan AR
Murid laki-laki          : H.Muhammadan
  H.Hasan
  Hj.Nafiah
  H.Syamsudin
  H.Muhammad Noer
  Abdul Hamid
  Abdul Hamid
  Muhammadiyah Berahim
  Nahu
 Murid Perempuan : Salasiah
  Hj.Aminah
  Ani
  Maimun
  Amnah
  Romlah
  Normah


Pengangkatan KH.M.Daud ‘Arif Selaku Kepala Sekolah melalui testing Hoppe Pnghulu yaitu H.Ja’far Abdul Jalil salah satu Ulama’ yang pernah menjabat sebagai Qadhi di karesidenan Jambi sejak Itu Madrasah Hidayatul Islamiyah Berkembang dan  mengalami pasang surut akibat pergolakan kemerdekaan.

PERIODE I (1935-1945)
Periode yang di sebut periode kesadaran religius dan kebangsaan.pada periode ini pendidikan di MHI di arahkan kepada kesadaran agama dengan memberikan ilmu pengetahuan dasar keagamaan.di samping itu secara tidak langsung di tanamkan pula kesadaran berbangsa,sebab mata pelajaran kebangsaan secara langsung di larang oleh belanda dan di awasi sangat ketat.hal ini di sebabkan pada kurun  tahun tersebut tanah air kita indonesia timbul gerakan-gerakan kebangsaan di kalangan ummat islam.jadi berdirinya MHI Seolah-olah Sebagai suatu rentetan dari gerakan kebangsaan dari kalngan ummat islam.
PERIODE II (1945-1950)
            Periode perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan.seperti kita ketahui pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa kita memproklamirkan kemerdekan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah Belanda.
Di masa inilah murid-murid MHI Turut berperan membentuk barisan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang di mulai sejak tahun 1945 sampai akhir tahun 1949 yang pada waktu itu bangsa kita mengalami perang kemerdekaan . diantara barisan pejuang ada yang di beri nama Pasukan Hisbullah yang di ketuai oleh KH.Daud ‘Arif sendiri,pasukan hizbullah di bentuk akhir tahun 1945.dan ada pula yang di beri nama pasukan Sabilillah yang di komandoi oleh KH.M.Qasim Shaleh ,barisan-barisan ini di latih secara militer oleh tentara-tentara jepang.


PERIODE III (1950-1960)
            Periode pembenahan kembali setelah penyerehana kedaulatan.di masa inilah MHI berusaha memperbaiki gedung sekolah yang mengalami rusak berat akibat perjuangan mempertahankan kemerdekaan.barulah sekitar tahun 1951/1369 H MHI di buka Kembali .
            Ternyata peminat MHI dan anak didiknya makin bertambah banyak sehinga lokal yang ada tidak mencukupi untuk menampung anak didik.maka pada tahun 1959 di bangunlah gedung sekolah MHI Di samping Masjid Agung AL-Istiqomah berdampingan dengan gedung Masyumi .gedung Masyumi pada tahun 1959 di hibahkan kepada MHI .
            Kemudian sekitar tanggal 30 Mei 1960 MHI Mendirikan Yayasan yang bernama “Perguruan Hidayatul Islamiyah(PHI)’’yang di ketua KH.M.Daud ‘Arif.sejak saat itu MHI  Berubah namanya  menjadi PHI (Pergururan Hidayatul Islamiyah ) yang sesmakin hari semakin berkembang pesat.
PERIODE IV (1960-1970)
            Periode pengembangan di mana pengurus yayasan dan pendidikan menyadari bahwa untuk menghadapi tantangan masa depan yang lebih maju,anakdidik harus di bekali pula dengan ilmu pengetauan umum yang ada kaitannya dengan bahsa,sejarah pengetahuan alam,dan pengetauan sosial.
            Karena tanggapan pengurus yayasan dengan perkembangan zaman,maka itula PHI tetap Eksis dan dapat mendirikan cabang-cabang di berbagai desa,hampir mencapai 16 (enam belas) cabang keseluruhannya.
PERIODE V (1970-1980)
            Pada periode ini PHI Berkembang pesat Pada Tahun 1970 M.PHI mendirikan Sekolah Dasar (SD MHI),dan pada Tahun 1971 M di dirikan pula sekolah tingkat Aliyah (MA),Pada tahun 1972 M di dirikan pula SKKP (sekolah keterampilan dan keluarga pertama).sekolah ini hanya mampu beroprasi selama tiga tahun,namun sempat meluluskan siswanya 100 % lulus Ujian Negara,namuun sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada di tingkat Kabupaten tidak di perbolehkan beridirnya SKKP maka sekolah ini terpaksa di tutup.
            Pada tahun 1972 M di dirikan pula “Asrama Putra “,dengan adanya Asrama ini,PHI juga memiliki pesanteren yang di beri nama “Pesantren PHI “ dari tahun 1970-1976 M PHI berkembang pesat dari 16 cabang menjadi 41 cabang yang tersebar ke berbagai daerah di Kuala Tungkal.
PERIODE VI (1980-1990)                             
            Pada periode ini Yayasan PHI lebih memfokuskan pada pembinaan sekolah PHI yang ada di pusat sehingga Ibtidaiyah,Tsanawiyah,Aliyah dan SD Berkembang pesat yang Murid-Muridnya mencapai 1500 orang,namun perkembangan  cabang jadi terbengkalai,karna pengurus yang tercantum pada Akta Yayasan telah meninggal dunia.oleh sebab itu di adakan musyawarah antar pengurus yang masih ada untuk memicarakan masalah penggantian kepengurusan.sejak tahun 1986 M Yayasan PHI di Asuh oleh pengurus baru yaitu AL-Ust.KH.M.Arsyad sebagai Ketua Yayasan PHI.
PERIODE VII(1990-Sekarang)
            Pada bagian pertam periode ini PHI masih memfokuskan diri pada perkembangan PHI Pusat,sehingga tahun 1992 M PHI dapat mndirikan SMU.Pendirian SMU ini adalah untuk membantu pemerintah dan masyarakat ,sebab sebelumnya di Kuala Tungkal ada bebrapa SMU swasta ,akan tetapi karna tidak sesuai dengan keinginan pusat ,maka SMU tersebut di tutup.untuk mengisi kepakuman tersebut ,maka PHI mendirikan SMU mengingat SMU yang ada tidak mungkin menampung lulusan SLTP yang ingin melanjutkan Pelajarannya ke SMU.maka pada tahun 1995 M di buatlah gagasan untuk meningkatkan PHI secara keseluruhan baik secara kualitas maupun kuantitas.antara lain ialah dengan meningkatkan gedung yang ada melengkapi sarana dan prasarana,dan mengubah kurikulum sesuai tuntutan mendatang.untuk itu cita-cita tersebut di buatlah 3 (tiga) wadah Organisasi ,antara lain :

1.    Dewan Pengurus PHI
2.    Kerukunan Keluarga PHI
3.    Panitia Pembanguna PHI
Di samping membuat tiga wadah tersebut,PHI juga perlu lebih di sempurnakan untuk menampung dan menyelenggarakan aspirasi keluarga besar PHI yang tertuang dalam MUKER 1995 M.
            Demikian sejarah lintas PHI yang melalui tiga Kurun waktu yaiti :
1.    Penjajahan Belanda
2.    Penjajahan Jepang
3.    Dan Indonesia
Sepanjang perjalanan Yayasan PHI banyak mengalami berbagai halangan rintangan namun berkat keuletan para pengurus ,sehingga sampai sekarang PHI Tetap eksis.

Sumber : Buku Memory MA-PHI Tahun 2008/2009
DI poskan Oleh : adiewongjava@gmail.com
mau tau bisnis hebat?? Klik link di bawah ini:


No comments:

Post a Comment