Friday, May 16, 2014
Friday, March 28, 2014
SEJARAH SINGKAT PERGURUAN HIDAYATUL ISLAMIYAH (PHI) KUALA TUNGKAL
SEJARAH SINGKAT
PERGURUAN HIDAYATUL ISLAMIYAH (PHI)
KUALA TUNGKAL
Pada
tahun 1931 M,KH.Muhammad Daud ‘Arif ,seorang ulama yang merantau dari malaysia
(asal beliau Kalimantan Lalu pindah ke Malaysia )setelah melihat Kota Kuala
Tungkal dan seluruh daerah Tanjung Jabung ini ,belum ada satu buahpun sekolah
keagamaan,sekarang ini lokasinya tepat di jalan Pelabuhan Kuala Tungkal.
Beliau menganjurkan kepada tokoh-tokoh masyarakat agar
segera di bangun gedung sekolah untuk pendidikan agama di Kuala Tungkal ini,anjuran
beliau tersebut mendapat sambutan hangat.untuk mewujudkan ide
tersebut,H.Badaruddin mengundang pemuka masyarakat yang ada untuk melaksanakan
rapat dalam rangka melaksanakan/membicarakan langkah yang akan di tempuh demi
berdirinya Madrasah tempat sarana pendidikan yang di maksud.
Maka pada tahun 1993 M,Di bentuklah panitia pembangunan
yang terdiri dari:
1. H.Amin Thahir (Kakek KH.Abdul Halim Kasim,SH )
2. H.Badarudin (Orang tua dari M.Sahar )
3. H.Abdul Latif
4. H.Dahlan
5. H.M.Qasim Shaleh
6. Dll
Setelah
mendapat izin dari Demang Belanda Waktu itu (setingkat camat atau Wedana ),maka
pada Tahun 1934 M,Di bangunlah sebuah sekolah tepatnya di jalan Hidayat
(Sekarang Jalan Bengkinang ) di atas tanah Wakaf H.Ahmad Penghulu Dengan nama Madrasah
Hidayatul Islamiyah (MHI) Dengan gedung berbentuk letter L
Adapun
dana yang di butuhkan pada waktu itu sebesar Rp.25,- (Dua Puluh Lima Rupiah
),dan yang bersedia meminjamkan sebanyak 25 orang ,masing-masing Rp.1 (Satu
Rupiah )sehingga terpenuhilah dana yang di butuhkan tersebut.
Untuk
membayar pinjaman tersebut H.Badaruddin Menemui Abdul Latif Bayan (Seorang
juragan Motor yang beroprasi dari Kuala Kungkal ke Singapura )lalu menawarkan
kepada beliau agar turut serta dalam perlunasan hutang tersebut.ternyata beliau
berminat membayar pinjaman.akan tetapi sewaktu akan di kembalikan banyak
masyarakat yang mengikhlaaskannya danmewakafkan saja .di antara dermawan yang
tercatat turut memberikan sumbnagan adalah Tang Kie Tong (seorang Tionghoa).ini
membuktikan bahwa di Kuala Tungkal Khususnya kerukunan antar umat beragama
telah terjaalin sejak lama.
TENAGA PENGAJAR & WARGA MADRASAH
Setelah Madrasah selesai di
bangun ,KH.M.Daud ‘Arif Kemudian berangkat ke Jambi menghadap Qadhi Wilayah
Karisidenan Jambi waktu itu untuk mendapat Izin mengajar.
Rupanya sang Qadhi tidak mengizinkan Beliiau mengajar
,karna waktu itu berkembang isu bahwa beliau menganut paham Ahmadiyah Qodiriyah
yang di bawa dari Pulau Penang (Malaysia).qadhi khawatir juga paham itu
tersebar di tengah masyarakat .akhirnya sebagai tenaga pengajar Pertama KH.M.Ismail (Orang Tua Ust.Muhammad
Said ),di mana beliau adalah alumnus Madraasah Nurul Iman Jambi yang tidak di
ragukan lagi faham keagamaanya.
Berselang kira-kira satu bulan H.Badaruddin,H.Muhammad
Amin Thohir ,Berangkat ke Jambi bersama KH.M.Daud ‘Arif unutk menjelaskan latar
belakang KH.M.Daud ‘Arif .
Setelah mendapat penjelasan secukupnya mengenai latar
belakang pendidikan KH.M.Daud ‘Arif ,Qadhi akhirnya mengizinkan dan merestui
beliau untuk mengajar sekaligus mengasuh Madrasah Hidayatul Islamiyah
tersebut.Madrasah ini di resmikan tanggal 30 Oktober 1935 M Bertepatan dengan
Tanggal 15 Jumadil Akhir 1955 H.Sejak itulah di mulai kegiatan belajar mengajar,yang
sekarang Namanya Menjadi Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI).
Adapun keadaan Guru
dan Murid waktu itu :
Kepala Sekolah
: KH.M.Daud ‘Arif
Waka Sekolah
: KH.M Ismail
Penasehat : KH.Hasan
Bendahara
: KH.M.Amin
Penilik Sekolah
: KH.M.Kasim Shaleh
Guru –guru
: KH.Abdul Karim
KH.Abdurrahman Hakim
KH.Abdul Qadir
KH.Hasan AR
Murid laki-laki
: H.Muhammadan
H.Hasan
Hj.Nafiah
H.Syamsudin
H.Muhammad Noer
Abdul Hamid
Abdul Hamid
Muhammadiyah Berahim
Nahu
Murid
Perempuan : Salasiah
Hj.Aminah
Ani
Maimun
Amnah
Romlah
Normah
Pengangkatan
KH.M.Daud ‘Arif Selaku Kepala Sekolah melalui testing Hoppe Pnghulu yaitu H.Ja’far
Abdul Jalil salah satu Ulama’ yang pernah menjabat sebagai Qadhi di karesidenan
Jambi sejak Itu Madrasah Hidayatul Islamiyah Berkembang dan mengalami pasang surut akibat pergolakan
kemerdekaan.
PERIODE I (1935-1945)
Periode yang di sebut periode kesadaran religius dan
kebangsaan.pada periode ini pendidikan di MHI di arahkan kepada
kesadaran agama dengan memberikan ilmu pengetahuan dasar keagamaan.di samping
itu secara tidak langsung di tanamkan pula kesadaran berbangsa,sebab mata
pelajaran kebangsaan secara langsung di larang oleh belanda dan di awasi sangat
ketat.hal ini di sebabkan pada kurun
tahun tersebut tanah air kita indonesia timbul gerakan-gerakan
kebangsaan di kalangan ummat islam.jadi berdirinya MHI Seolah-olah Sebagai
suatu rentetan dari gerakan kebangsaan dari kalngan ummat islam.
PERIODE II (1945-1950)
Periode perjuangan fisik mempertahankan
kemerdekaan.seperti kita ketahui pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
kita memproklamirkan kemerdekan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah Belanda.
Di masa inilah murid-murid MHI Turut berperan membentuk
barisan perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang di mulai sejak tahun
1945 sampai akhir tahun 1949 yang pada waktu itu bangsa kita mengalami perang
kemerdekaan . diantara barisan pejuang ada yang di beri nama Pasukan Hisbullah
yang di ketuai oleh KH.Daud ‘Arif sendiri,pasukan hizbullah di bentuk akhir
tahun 1945.dan ada pula yang di beri nama pasukan Sabilillah yang di komandoi
oleh KH.M.Qasim Shaleh ,barisan-barisan ini di latih secara militer oleh
tentara-tentara jepang.
PERIODE III (1950-1960)
Periode pembenahan kembali setelah penyerehana kedaulatan.di masa inilah MHI
berusaha memperbaiki gedung sekolah yang mengalami rusak berat akibat
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.barulah sekitar tahun 1951/1369 H MHI di
buka Kembali .
Ternyata peminat MHI dan anak didiknya makin bertambah
banyak sehinga lokal yang ada tidak mencukupi untuk menampung anak didik.maka
pada tahun 1959 di bangunlah gedung sekolah MHI Di samping Masjid Agung AL-Istiqomah
berdampingan dengan gedung Masyumi .gedung Masyumi pada tahun 1959 di hibahkan
kepada MHI .
Kemudian sekitar tanggal 30 Mei 1960 MHI Mendirikan
Yayasan yang bernama “Perguruan Hidayatul Islamiyah(PHI)’’yang di ketua KH.M.Daud
‘Arif.sejak saat itu MHI Berubah
namanya menjadi PHI (Pergururan
Hidayatul Islamiyah ) yang sesmakin hari semakin berkembang pesat.
PERIODE IV (1960-1970)
Periode pengembangan di mana pengurus yayasan dan pendidikan menyadari bahwa
untuk menghadapi tantangan masa depan yang lebih maju,anakdidik harus di bekali
pula dengan ilmu pengetauan umum yang ada kaitannya dengan bahsa,sejarah
pengetahuan alam,dan pengetauan sosial.
Karena tanggapan pengurus yayasan dengan perkembangan
zaman,maka itula PHI tetap Eksis dan dapat mendirikan cabang-cabang di berbagai
desa,hampir mencapai 16 (enam belas) cabang keseluruhannya.
PERIODE V (1970-1980)
Pada periode ini PHI Berkembang pesat Pada Tahun 1970
M.PHI mendirikan Sekolah Dasar (SD MHI),dan pada Tahun 1971 M di dirikan pula
sekolah tingkat Aliyah (MA),Pada tahun 1972 M di dirikan pula SKKP (sekolah
keterampilan dan keluarga pertama).sekolah ini hanya mampu beroprasi selama
tiga tahun,namun sempat meluluskan siswanya 100 % lulus Ujian Negara,namuun
sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada di tingkat Kabupaten tidak di perbolehkan
beridirnya SKKP maka sekolah ini terpaksa di tutup.
Pada tahun 1972 M di dirikan pula “Asrama Putra “,dengan adanya
Asrama ini,PHI juga memiliki pesanteren yang di beri nama “Pesantren PHI “ dari
tahun 1970-1976 M PHI berkembang pesat dari 16 cabang menjadi 41 cabang yang
tersebar ke berbagai daerah di Kuala Tungkal.
PERIODE VI (1980-1990)
Pada periode ini Yayasan PHI lebih memfokuskan pada
pembinaan sekolah PHI yang ada di pusat sehingga Ibtidaiyah,Tsanawiyah,Aliyah
dan SD Berkembang pesat yang Murid-Muridnya mencapai 1500 orang,namun
perkembangan cabang jadi
terbengkalai,karna pengurus yang tercantum pada Akta Yayasan telah meninggal
dunia.oleh sebab itu di adakan musyawarah antar pengurus yang masih ada untuk
memicarakan masalah penggantian kepengurusan.sejak tahun 1986 M Yayasan PHI di
Asuh oleh pengurus baru yaitu AL-Ust.KH.M.Arsyad sebagai Ketua Yayasan PHI.
PERIODE VII(1990-Sekarang)
Pada bagian pertam periode ini PHI masih memfokuskan diri
pada perkembangan PHI Pusat,sehingga tahun 1992 M PHI dapat mndirikan
SMU.Pendirian SMU ini adalah untuk membantu pemerintah dan masyarakat ,sebab
sebelumnya di Kuala Tungkal ada bebrapa SMU swasta ,akan tetapi karna tidak
sesuai dengan keinginan pusat ,maka SMU tersebut di tutup.untuk mengisi
kepakuman tersebut ,maka PHI mendirikan SMU mengingat SMU yang ada tidak
mungkin menampung lulusan SLTP yang ingin melanjutkan Pelajarannya ke SMU.maka
pada tahun 1995 M di buatlah gagasan untuk meningkatkan PHI secara keseluruhan
baik secara kualitas maupun kuantitas.antara lain ialah dengan meningkatkan
gedung yang ada melengkapi sarana dan prasarana,dan mengubah kurikulum sesuai
tuntutan mendatang.untuk itu cita-cita tersebut di buatlah 3 (tiga) wadah
Organisasi ,antara lain :
1. Dewan Pengurus PHI
2. Kerukunan Keluarga PHI
3. Panitia Pembanguna PHI
Di samping membuat tiga
wadah tersebut,PHI juga perlu lebih di sempurnakan untuk menampung dan
menyelenggarakan aspirasi keluarga besar PHI yang tertuang dalam MUKER 1995 M.
Demikian sejarah lintas PHI yang melalui tiga Kurun waktu
yaiti :
1. Penjajahan Belanda
2. Penjajahan Jepang
3. Dan Indonesia
Sepanjang perjalanan Yayasan
PHI banyak mengalami berbagai halangan rintangan namun berkat keuletan para
pengurus ,sehingga sampai sekarang PHI Tetap eksis.
Sumber : Buku Memory MA-PHI
Tahun 2008/2009
DI poskan Oleh : adiewongjava@gmail.com
mau tau bisnis
hebat?? Klik link di bawah ini:
Subscribe to:
Posts (Atom)